Pemerolehan Bahasa
Istilah
pemerolehan merupakan padanan kata acquisition. Istilah ini dipakai dalam
proses penguasaan bahasa pertama sebagai salah satu perkembangan yang terjadi
pada seorang manusia sejak lahir (Darmojuwono dan Kushartanti, 2005: 24).
Secara alamiah anak akan mengenal bahasa sebagai cara berkomunikasi dengan
orang di sekitarnya. Bahasa pertama yang dikenal dan selanjutnya dikuasai oleh
seorang anak disebut bahasa ibu (native language). Bahasa ibu adalah bahasa
pertama yang diperoleh atau dikuasai anak. Bahasa sang ibu adalah bahasa yang
dipakai oleh orang dewasa pada waktu berbicara dengan anak yang sedang dalam
proses pemerolehan bahasa ibunya. Menurut Chomsky dalam darjowidjojo (2008:
242) bahasa sang ibu adalah bahasa yang dipakai tidak selamanya apik. Akan
tetapi, dari input yang tidak aktif ini anak dapat menyaringnya menjadi system
yang apik. Pemerolehan bahasa pertama (B1) sudah barang tentu mempunyai
dampak terhadap anak untuk mendapatkan bahasa kedua (B2) yaitu bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Bahasa
adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam
berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar
gagasan, pikiran dan emosi. Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui
tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi
seperti gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi
gerakan tangan dan lengan untuk menekankan makna wicara. Antonim adalah
sebuah cara komunikasi yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang
mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian
tubuh) dengan makna yang berbeda beda.
Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang
anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa
ibu (B1). Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat panjang sejak
anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih berbahasa. Setelah bahasa ibu diperoleh
maka pada usia tertentu anak lain atau bahasa kedua (B2) yang ia kenalnya
sebagai khazanah pengetahuan yang baru. Disamping
itu anak juga dapat melakukan simbolik, seperti meniup untuk menandakan panas,
mengangkat kedua tangannya untuk menandakan bahwa ia ingin digendong, dan ini
muncul pada saat anak mengatakan kata pertama mereka, anak menunjukkan
pemahaman bahwa symbol tersebut dapat merujuk kepada objek, peristiwa, hasrat,
dan kondisi tertentu. Gerak isyarat muncul sebelum anak menguasai 25 kosakata
dan menghilang ketika anak belajar kata untuk sesuatu yang diisyaratkannya dan
mengucapkannya sebagai ganti isyarat tersebut. (Lock, Young, Sevice, &
Chandler: 1990)
Menurut
Brookes (dalam Yusoff & Mohamed, 1995), pemerolehan bahasa dalam bentuk
yang paling sederhana bagi setiap bayi bermula pada waktu bayi itu berusia
lebih kurang 18 bulan dan mencapai bentuk yang hampir sempurna ketika berusia
lebih kurang empat tahun. lalu Simanjuntak (1982) mengemukakan bahwa
pemerolehan bahasa adalah penguasaan bahasa oleh seseorang secara tidak
langsung dan dikatakan aktif apabila di kalangan anak-anak dalam lingkungan
usia 2-6 tahun. Hal ini tidaklah sama dengan orang dewasa dalam memperoleh
bahasa yang kadarnya tidak sehebat anak-anak.
Sebelum bayi
dapat menggunakan kata, mereka mengungkapkan kebutuhan dan perasaan mereka
melalui suara, yang dimulai dari tangisan, sergahan, dan mengoceh kemudian
imitasi tanpa sengaja, dan tanpa mengetahui maknanya, dan akhirnya meniru
dengan maksud, yang bisa dikenal dengan prelinguistc speech (bahasa
pralinguistik). Dan biasanya bayi mulai berbicara di akhir tahun pertama, dan
mulai berbicara dalam kalimat pada bulan pertama atau sebelum delapan bulan
hingga satu tahun kemudian. (Diane E, S. W, & Papalia: 2008). Menurut
Lester & Boukydis dalam D. E, S. W, & Papalia, menangis adalah
satu-satunya cara bayi yang baru lahir untuk berkomunikasi, berbagai nada,
pola, dan intensitas memberikan sinyal rasa lapar, mengatur, atau marah.
Maka dapat
disimpulkan dari apa yang telah dipaparkan, bahwa proses pemerolehan bahasa
atau aspek perkembangan lainnya itu tergantung pada keterjalinan antara yang
bersifat bawaan dan yang bersifat pengajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar